downloadA. SYARAT TUMBUH TANAMAN CABE
- Di tanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl.
- Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
- Dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air.
- pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.
- pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.
B. PEDOMAN
TEKNIS BUDIDAYA CABE
Tahap awal budidaya cabe Yaitu :
- membuat persemaian guna menyiapkan bibit tanaman yang sehat, kuat dan seragam sebagai bahan tanam di lapangan.
- media semai yang dipergunakan hendaknya mempunyai struktur yang remah, tidak menahan air dan cukup nutrisi.
- bahan yang dapat digunakan adalah campuran kompos, tanah, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Untuk menambahkan nutrisi berikan pupuk NPK grand S-15 sebanyak 80 gram yang telah dihaluskan untuk tiap 3 ember campuran bahan tersebut.
- setelah bahan tercampur, masukkan bahan pada kantung plastik dengan ukuran 8 x 9 cm sampai 90 % penuh, dan buat lubang pembuangan air pada plastik bagian bawah yang telah terisi media.
- mengatur media pada bedeng semai yang telah disiapkan. Bedeng semai dibuat dengan tinggi 20 – 50 cm dengan lebar 80 – 100 cm dan panjang menyesuaikan kondisi. Arah bedengan diatur membujur utara selatan dengan memberikan atap penutup dari plastic dengan tiang penyangga bagian timur 100 cm dan bagian barat 80 cm atau atap dapat dibuat dengan model ½ lingkaran . Hal ini dimaksudkan agar bibit yang tumbuh cukup mendapatkan sinar matahari sehingga tidak mengalami etiolasi.
- Langkah selanjutnya adalah pemeraman benih yang bertujuan untuk mengecambahkan benih. Media pemeraman yang digunakan adalah kain handuk atau 3 – 5 lapis kertas merang yang disemprot dengan larutan fungisida Victory dengan kosentrasi 3 gram / liter. Benih ditaburkan secara merata pada media dan diusahakan tidak menumpuk. Benih yang digunakan sebaiknya benih cabe hibrida yang telah diberi perlakuan pestisida.
- Media digulung atau dilipat dan disimpan dalam suhu kamar. Untuk menjaga kelembaban media peram, semprotkan air dengan handspray setiap pagi dan sore. Setelah 4 sampai 7 hari, benih akan mengeluarkan radikula atau calon akar. Dengan bantuan penjepit, benih yang telah mengeluarkan calon akar di tanam pada media semai yang disiram terlebih dahulu
- Setiap pagi dan sore persemaian perlu disiram. Untuk mencegah gangguan cendawan, semprot persemaian dengan fungisida Starmyl 25WP dan Victory 80WP secara bergantian dengan konsentrasi 0,5 gram / liter. Untuk mencegah gangguan hama persemaian, semprot dengan insektisida winder 100ec dengan konsentrasi 0,5 cc / liter.
- Persemaian juga dapat dilakukan dengan meletakkan benih secara langsung pada media semai tanpa diperam terlebih dahulu.
- syarat pupuk kandang yang baik adalah
§ tidak berbau
§ tidak panas
§ berwarna kehitam hitaman , dan benar –
benar sudah matang
- jarak tanaman cabe rawit sebagai berikut
§ 50 x 100 cm
§ 60 x 70 cm
§ 50 x 90 cm
- cara pembuatan jarak tanaman
§ pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar
dengan panjang bedeng , kira-kira 10 cm dari tepi bedeng
§ ukur jarak tanaman yang diinginkan pada
sepanjang tali kencana tersebut
§ buat lubang tanaman sesuai dengan jarak
tanaman tersebut , kemudian beri pupuk besar
§ campurkan ketiga pupuk buatan hingga rata
dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat
- syarat pupuk kandang yang baik
- jarak tanaman cabe rawit yaitu 50 x 100
cm, 60 x 70 cm, 50 x 90 cm
- cara pembuatan jarak tanaman
C. TEKNIK PENANAMAN
·
Jarak
tanam yang digunakan adalah 50 – 60 cm jarak antar lubang dan 60 – 70 cm untuk
jarak antar barisan dengan pola penanaman model segitiga atau zig-zag.
·
Pembuatan
lubang tanam sedalam 8 sampai 10 cm dilakukan bersamaan dengan pembuatan lubang
pada mulsa yang berpedoman pada pola yang dipakai dan sesuai jarak tanam yang
dianjurkan .
·
Pembuatan
lubang pada mulsa dapat juga menggunakan system pemanasan dengan menggunakan
kaleng dengan diameter kurang lebih 8 – 10 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara
menugal tanah sedalam 8 – 10 cm.
·
Bibit
cabe dipersemaian yang telah berumur 15 – 17 hari atau telah memiliki 3 atau 4
daun, siap dipindah tanam pada lahan. Semprot bibit dengan fungisida dan
insektisida 1 – 3 hari sebelum dipindahtanamkan untuk mencegah serangan
penyakit jamur dan hama sesaat setelah pindah tanam
·
Seleksi
dan pengelompokan bibit berdasarkan ukuran besar kecil dan kesehatanya.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada saat cuaca tidak terlalu
panas, dengan cara merobek kantong semai dan diusahakan media tidak pecah dan
langsung dimasukkan pada lubang tanam.
·
Kemudian
lakukan pemasangan lanjaran atau ajir, dipasang di samping lubang tanam.
D. PEMELIHARAAN TANAMAN
Setelah
tanaman berumur 7 – 14 hst , tanaman yang tidak dapat tumbuh dengan normal atau
mati perlu dilakukan penyulaman dengan bibit yang masih ada di persemaian. Jika
pada lubang tanam tumbuh gulma, maka perlu dilakukan penyiangan dengan cara
mencabut . Pengendalian gulma perlu dilakukan pada gulma yang tumbuh di parit
dengan menggunakan cangkul atau dengan herbisida Rambo 480AS. Pada saat
aplikasi nozelnya perlu diberi sungkup agar semprotan herbisida tidak mengenai
tanaman cabe.
Pengikatan
dilakukan saat tanaman umur 10 – 15 hst dengan mengikatkan batang yang berada
dibawah cabang utama dengan tali plastic pada lanjaran atau ajir. Pada saat
tanaman berumur 30 – 40 hst, ikat tanaman diatas cabang utama dan ikat juga
pada saat pembesaran buah yaitu pada umur 50 -60 hst.
E. PEMUPUKAN SUSULAN
. Pupuk
yang diberikan adalah pupuk NPK Grand S-15 dengan dosis 200 Kg/Ha. Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan
dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian
setempat. Berikut salah satu alternatif :
Jenis Pupuk
|
Pemupukan Susulan (kg/ha)
|
|||
Umur 15 hari
|
Umur 25 hari
|
Umur 35 hari
|
Umur 45 hari
|
|
Urea
|
75
|
75
|
75
|
75
|
SP-36
|
50
|
-
|
-
|
-
|
KCl
|
-
|
75
|
100
|
75
|
F. PENGAIRAN
Pengairan
dilakukan setiap 7 – 10 hari atau tergantung kondisi lahan dengan cara
menggenangi atau leb. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman harus
dilakukan dengan pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk dari bedeng
tanaman.
Anonim. 2009. http://guruprofesional.wordpress.com/materi-seni-budaya/mulok-pertanian-bertanam-cabai-rawit/.
Diakses pada tanggal 22 Oktober 2009
Anonim. 2009. http://id.answers.yahoo.com/question/;_ylt=Apz7zk4b
D25MilZhgXqrXAhrbBV.;_ylv=3?link=ask. Diakses pada tanggal 22 Oktober
2009.
Anonim.2009.http://petaniwahid.blogspot.com/2008/08/bertanamcabaihibrida.html.
Diakses pada tanggal 22 Oktober 2009
Dasuki, Ahmad, Drs Undang,
dkk. 1991. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Universitas ITB. Bandung.
Dwidjoseputro. D. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia
Pustaka : Jakarta.
Sasmitahardja, Dradjat,
dkk. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Jurusan
Biologi PMIPA ITB. Bandung.
Steenis, C.G.G.van. 2003. Flora.
Jakarta : Pradnya Paramita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar