Selasa, 24 September 2013

download downloadPengendalian dan Pencegahan Daun Cabe Keriting. Ada beberapa hama dan penyakit yang sangat berbahaya terhadapa tanaman cabe salah satunya adalah penyakit daun keriting. Penyakit ini merupakan sesuatu yang sangat mengerikan bagi petani karena dapat menyebabkan gagal total tanpa ada hasil panen sama sekali.

Penyakit keriting daun pada tanaman cabai disebabkan oleh virus yang merusak klorofil daun dan berakibat pada terganggunya pertumbuhan dan menurunnya produksi bahkan tanaman akan mati secara perlahan.

Penyebab Daun Cabe Keriting
Penyakit keriting daun pada tanaman cabai diawali oleh hama thrips, yaitu kutu / serangga berwarna putih, panjang tubuh lebih kurang 1 mm, serangga ini tergolong kecil namun dapat dilihat dengan mata telanjang, hama ini pemangsa segala jenis tanaman.
Kutu menyerang tanaman muda secara bergerombol, daun yang terserang akan mengerut dan melingkar, cairan manis yang dikeluarkan kutut membuat semut dan embun jelaga berdatangan. embun jelaga warna hitam sering menandakan serangan kutu thrips sedeng berlansung. Pengendalian kutu thrips dapat dilakukan dengan furadan 3G dengan dosis 60 - 90 kg / ha atau sekitar 2 sendok makan / 10 m bujur sangkar area.

Gejala Serangan Hama Trips dan Virus
1. Gejala serangan hama Thrips / kutu putih. adalah :
- Adanya strip - strips pada daun dan berwarna keperakan seperti noda akibat dimakan kutu thrips
- Kemudian warna tersebut berubah menjadi coklat muda
- Kutu thrips berada pada bagian bawah daun dan mudah terlihat disaat pagi hari atau sebelum terik hari, kutu thrips pada saat terik hari akan sembunyi disela - sela daun sehingga kurang terlihat.
- Hama kutu thrips merupakan sebagai carrier atau pembawa virus yang menyebabkan penyakit keriting daun pada tanaman cabai, apabila tanaman telah terserang virus yang dibawa oleh kutu thrips maka penanggulangan akan sulit karena tidak ada obat kimia yang dapat mengatasi, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencabut batang dan dimusnahkan dengan cara dibakar.
2. Gejala serangan virus adalah :
- Bercak kuning diatas permukaan daun, perlahan meluas hingga seluruh permukaan daun menguning.
- Bentuk daun menjadi lebih kecil dari ukuran normal.
- Daun melengkung dan kaku.
- Daun terlihat keriting.
- Setelah kuning daun sebagian besar rontok.
- Dibawah permukaan daun terdapat hama / kutu berwarna putih.

Cara Pencegahan Daun Cabe Keriting
Untuk mencegah daun cabe menjadi keriting dapat dilakukan pencegahan sebagai berikut ini
a). Awal tanam : Furadan 3G, dosis 60 - 90 kg / Ha atau 2 sendok makan / 10 meter bujur sangkar.
b). Tanaman sudah tumbuh : Curacorn 500 EC, Nudrin 215 WSC atauTukotion 500 EC, dosis 2-3 ml/liter.
c). Tanaman sudah cukup besar : Nugos 50 EC, Azodrin 15 WSC, Nuracron 20 WSC. dosis 2-3 ml / liter. 

selain penyakit keriting daun, penyakit lain dapat digunakan fungisida : Dihtane M45, Antracol, Cupravit,   dosis : 2 - 3 ml / liter.

Cara Pengendalian Daun Cabe Keriting
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi tanaman cabe yang terserang hama dan penyakit dau keriting adapun caranya adalah sebagai berikut :
A. Pengendalian Kultur Teknis :
1. Membuat border atau pagar disekeliling lahan budidaya cabai yaitu tanaman jagung atau dengan memasang pagar berupa plastik setinggi 1,5 – 2 m. Tanaman jagung ditanaman 1 bulan sebelum tanaman cabai. Pagar plastik dioles dengan minyak goring, agar serangga menempel pada plastik.
2. Pergiliran tanaman atau tidak menanam   cabai secara bertahap sepanjang musim
3. Melakukan penyemprotan pada tanaman cabai yang terserang dengan air pada pagi dan sore hari. Hal ini dimaksudkan agar serangga tidak aktif untuk berkembang biak. Sehingga tidak terjadi ledakan hama.

B. Pengendalian Secara Organik
Bahan : 1 kg daun brotowali ( daun-daun yang pahit ), 10 sendok makan kapur, 1 kg kunyit
Cara Buat : ketiga bahan tadi ditumbuk dan diambil airnya lalu dicampur dengan air 30 - 50 liter.
Cara Aplikasi : disemprot kedauan secara merata dengan stelan berkabut.

C. Secara Kimia denga Pestisida
1. Bahan kimia yang saya rekomendasikan adalah campuran bahan aktif Abamektin dan Imidakloprit dengan perbandingan bahan 1:1 .
2. Jika tanaman cabai sudah terlanjur terserangan dan pertumbuhannya terlihat tidak normal maka setelah serangga dikontrol dengan pestisida maka dilanjutkan dengan penyemprotan hormon pemacu pertumbuhan seperti GA3,  Atonik, atau pupuk daun. 

Kutu menyerang tanaman muda secara bergerombol, daun yang terserang akan mengerut dan melingkar, cairan manis yang dikeluarkan kutut membuat semut dan embun jelaga berdatangan. embun jelaga warna hitam sering menandakan serangan kutu thrips sedeng berlansung. Pengendalian kutu thrips dapat dilakukan dengan furadan 3G dengan dosis 60 - 90 kg / ha atau sekitar 2 sendok makan / 10 m bujur sangkar area.
,
 MEDIUM PENYEBARAN PENYAKIT TANAMAN.
Umumnya pathogen menetap pada tumbuhan inang yang diserapnya, kemudian dapat berpindah atau menyebar ketanaman atau tempat lain dengan bantuan medium penyebaran. Mediaum penyebaran yang dapat dimanfaatkan pathogen antara lain.
1.      Air.
Spora cendawan atau koloni bakteri berukuran amat kecil sehingga bila jatuh  atau tersapu  oleh aliran air  akan mudah hanyut terbawa ketempat lain. Proses penyebaran ini akan lebih cepat bila air yang tercemar pathogen  tersebut digunakan untuk mengairi tanaman inangnya.
2.      Angin.
Tiupan angin mempengaruhi cepat atau lambatnya penyebaran penyakit. Tubuh pathogen umumnya amat kecil  dan ringan, sehingga mudah tertiup angin. Kemudian menyebar ketempat  lain.
3.      Serangga.
Virus tumbuhan umunyaa tidak keluar dari tubuh tanaman inang. Penyebaran varus dari satu tanaman ke tanaman lain dibantu melalui perantara serangga atau binatang lain (vector) yang menginfeksi atau memakan tanaman sakit. Disamping itu vector dapat menyebarkan cendawan dan bakteri dari tanaman sakit ketanaman lain.
4.      Manusia.
Dalam kegiatan pertanian manusia selalu berperan sebagai pengelaola tanaman budidaya, termasuk melakukan pemeliharaan tanaman, seperti menyiram, menyiang, memangkas. Pada saat melakukan pemeliharaan tanaman, pathogen dapat menempel pada tubuh, pakaian, atau alat-alat pertanian. Oleh karena itu manusia dalam kegiatan pertanian dapat berperan sebagai medium penyebaran penyakit tanaman.
Demikian beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit pada tanaman, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkanya, sehingga dalam teknik budidaya tanamnnya dapat berhasil dengan baik. (M.Syah)
download
downloadA. SYARAT TUMBUH TANAMAN CABE
  • Di tanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl.
  • Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
  • Dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air.
  • pH tanah yang optimal antara 5,5  sampai 7.
  • pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.
B. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA CABE
Tahap awal budidaya cabe Yaitu :
  • membuat persemaian guna menyiapkan bibit tanaman yang sehat, kuat dan seragam sebagai bahan tanam di lapangan.
  • media semai yang dipergunakan hendaknya mempunyai struktur yang remah, tidak menahan air dan cukup nutrisi.
  • bahan yang dapat digunakan adalah campuran kompos, tanah, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Untuk menambahkan nutrisi berikan pupuk NPK grand S-15 sebanyak 80 gram yang telah dihaluskan untuk tiap 3 ember campuran bahan tersebut.
  • setelah bahan tercampur, masukkan bahan pada kantung plastik dengan ukuran 8 x 9 cm sampai 90 % penuh, dan buat lubang pembuangan air pada plastik bagian bawah yang telah terisi media.
  • mengatur media pada bedeng semai yang telah disiapkan. Bedeng semai dibuat dengan tinggi 20 – 50 cm dengan lebar 80 – 100 cm dan panjang menyesuaikan kondisi. Arah bedengan diatur membujur utara selatan dengan memberikan atap penutup dari plastic dengan tiang penyangga bagian timur 100 cm dan bagian barat 80 cm atau atap dapat dibuat dengan model ½ lingkaran . Hal ini dimaksudkan agar bibit yang tumbuh cukup mendapatkan sinar matahari sehingga  tidak mengalami etiolasi.
  • Langkah selanjutnya adalah pemeraman benih yang bertujuan untuk mengecambahkan benih. Media pemeraman yang digunakan adalah kain handuk atau 3 – 5 lapis kertas merang yang disemprot dengan larutan fungisida Victory dengan kosentrasi 3 gram / liter. Benih ditaburkan secara merata pada media dan diusahakan tidak menumpuk. Benih yang digunakan sebaiknya benih cabe hibrida yang telah diberi perlakuan pestisida.
  • Media digulung atau dilipat dan disimpan dalam suhu kamar. Untuk menjaga kelembaban media peram, semprotkan air dengan handspray setiap pagi dan sore. Setelah 4 sampai 7 hari, benih akan mengeluarkan radikula atau calon akar. Dengan bantuan penjepit, benih yang telah mengeluarkan calon akar di tanam pada media semai yang  disiram terlebih dahulu
  • Setiap pagi dan sore persemaian perlu disiram. Untuk mencegah gangguan cendawan, semprot persemaian dengan fungisida Starmyl 25WP dan Victory 80WP secara bergantian dengan konsentrasi 0,5 gram / liter. Untuk mencegah gangguan hama persemaian, semprot dengan insektisida winder 100ec dengan konsentrasi 0,5 cc / liter.
  • Persemaian juga dapat dilakukan dengan meletakkan benih secara langsung pada media semai tanpa diperam terlebih dahulu.
- syarat pupuk kandang yang baik adalah
§ tidak berbau
§ tidak panas
§ berwarna kehitam hitaman , dan benar – benar sudah matang
-    jarak tanaman cabe rawit sebagai berikut
§ 50 x 100 cm
§ 60 x 70 cm
§ 50 x 90 cm
-    cara pembuatan  jarak tanaman
§ pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira-kira 10 cm dari tepi bedeng
§ ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
§ buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk besar
§ campurkan ketiga pupuk buatan hingga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat
            - syarat pupuk kandang yang baik
-    jarak tanaman cabe rawit yaitu 50 x 100 cm, 60 x 70 cm, 50 x 90 cm
-    cara pembuatan  jarak tanaman
 
C. TEKNIK PENANAMAN
·         Jarak  tanam yang digunakan adalah 50 – 60 cm jarak antar lubang dan 60 – 70 cm untuk jarak antar barisan dengan pola penanaman model segitiga atau zig-zag.
·         Pembuatan lubang tanam sedalam 8 sampai 10 cm dilakukan bersamaan dengan pembuatan lubang pada mulsa yang berpedoman pada pola yang dipakai dan sesuai jarak tanam yang dianjurkan .
·         Pembuatan lubang pada mulsa dapat juga menggunakan system pemanasan dengan menggunakan kaleng dengan diameter kurang lebih 8 – 10 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara menugal tanah sedalam 8 – 10 cm.
·         Bibit cabe dipersemaian yang telah berumur 15 – 17 hari atau telah memiliki 3 atau 4 daun, siap dipindah tanam pada lahan. Semprot bibit dengan fungisida dan insektisida 1 – 3 hari sebelum dipindahtanamkan untuk mencegah serangan penyakit jamur dan hama sesaat setelah pindah tanam
·         Seleksi dan pengelompokan bibit berdasarkan ukuran besar kecil dan kesehatanya. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada saat cuaca tidak terlalu panas, dengan cara merobek kantong semai dan diusahakan media tidak pecah dan langsung dimasukkan pada lubang tanam.
·         Kemudian lakukan pemasangan lanjaran atau ajir, dipasang di samping lubang tanam.
D. PEMELIHARAAN TANAMAN
Setelah tanaman berumur 7 – 14 hst , tanaman yang tidak dapat tumbuh dengan normal atau mati perlu dilakukan penyulaman dengan bibit yang masih ada di persemaian. Jika pada lubang tanam tumbuh gulma, maka perlu dilakukan penyiangan dengan cara mencabut . Pengendalian gulma perlu dilakukan pada gulma yang tumbuh di parit dengan menggunakan cangkul atau dengan herbisida Rambo 480AS. Pada saat aplikasi nozelnya perlu diberi sungkup agar semprotan herbisida tidak mengenai tanaman cabe.
Pengikatan dilakukan saat tanaman umur 10 – 15 hst dengan mengikatkan batang yang berada dibawah cabang utama dengan tali plastic pada lanjaran atau ajir. Pada saat tanaman berumur 30 – 40 hst, ikat tanaman diatas cabang utama dan ikat juga pada saat pembesaran buah yaitu pada umur 50 -60 hst.
E. PEMUPUKAN SUSULAN
. Pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK Grand S-15 dengan dosis 200 Kg/Ha. Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif :
Jenis Pupuk
Pemupukan Susulan (kg/ha)
Umur 15 hari
Umur 25 hari
Umur 35 hari
Umur 45 hari
Urea
75
75
75
75
SP-36
50
-
-
-
KCl
-
75
100
75
F. PENGAIRAN
Pengairan dilakukan setiap 7 – 10 hari atau tergantung kondisi lahan dengan cara menggenangi atau leb. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman harus dilakukan dengan pelan agar tidak terjadi  pencucian pupuk dari bedeng tanaman.

Anonim. 2009. http://id.answers.yahoo.com/question/;_ylt=Apz7zk4b D25MilZhgXqrXAhrbBV.;_ylv=3?link=ask. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2009.
Anonim.2009.http://petaniwahid.blogspot.com/2008/08/bertanamcabaihibrida.html. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2009
Dasuki, Ahmad, Drs Undang, dkk. 1991. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Universitas ITB. Bandung.
Dwidjoseputro. D. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia Pustaka : Jakarta.
Sasmitahardja, Dradjat, dkk. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi PMIPA ITB. Bandung.
Steenis, C.G.G.van. 2003. Flora. Jakarta : Pradnya Paramita
downloadCabai Jalapeño ( Capsicum annuum )
merupakan cabai yang berasal dari Meksiko. Cabai ini memiliki rasa pedas yang kuat menggigit. Karena itu biasanya dijual dalam bentuk acar dalam kemasan botol kaca. Tiriskan cabai hingga agak kering lalu cincang kasar. Cabai jenis ini memiliki tingkat kepedasan 2.500 - 8.000 Skala Scoville. Nama Jalapeno ini diambil dari nama ibu kota Veracruz, Meksiko.
http://www.panix.com/~clay/cookbook/bin/show_ingredient.cgi?jalape%F1o



Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.)
merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker.



Cabai Keriting
merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas.

Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker (Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980).




Cabai Numex Twilight (Bolivian Rainbow)
adalah salah satu varietas yang paling tidak biasa cabai dikembangkan di New Mexico State University (yang menciptakan semua "NuMex" . tumbuh sekitar 18 inci tinggi, dan berbuah diawali yang berwarna ungu, kemudian berubah ke kuning dan oranye, sampai menjadi merah bila sudah masak, menghasilkan efek pelangi diatas daun tanaman nya yang hijau.





Cabai rawit atau cabe rawit
adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird's eye chili pepper. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala Scoville.



Cabai kathur (Capsicum frutescens)
adalah cabai yang buahnya tumbuh menjulang menghadap langit (ngathur, Jawa red). Warnanya hijau sewaktu muda dan jika telah masak berwarna merah tua. Bila ditekan terasa keras karena jumlah bijinya sangat banyak. Kadar airnya rendah sehingga dapat disimpan hingga 12 hari setelah dipetik serta tahan pengangkutan jarak jauh.
Petani akan mulai memanen 60 hari setelah tanam dan berlangsung hingga 14 bulan kalau perawatan intensif masa panen lebih lama lagi. Masa panen yang panjang sangat menguntungkan petani karena dapat menikmati hasil penjualan. Di tingkat konsumen harganya pernah mencapai Rp20,000/kilogram saat pasokan cabai rawit kosong.
download. Menyiapkan Bibit tanaman cabe merah/rawit
Bibit tanaman cabe merah/rawit itu  sendiri  merupakan faktor yang paling menentukan . Meskipun pemeliharaan telah dilakukan secara maksimal, tetapi tanaman cabe merah/rawit tersebut tidak akan memperoleh hasil  yang optimal jika bibit yang ditanam berasal dari benih merah/rawit yang buruk. Tips atau cara untuk Menyiapkan benih merah/rawit yang baik adalah sebagai berikut :

1.     Pilih buah cabe merah/rawit lebih besar dari yang buah cabe lainnya, yang sehat dan matang merah  sempurna.
2.     Hilangkan bagian pangkal dan ujungnya.
3.     Sayat lah bagian buah yang tersisa, kemudian ambil bijinya.
4.     Keringkan ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama tiga hari.

Langkah selanjutnya adalah menyemai benih buah dari tanaman cabe merah/rawit yang sudah kering tadi untuk dijadikan bibit. Kegiatan menyemai bibit cabe merah/rawit ini diawali dengan merendam benih cabe merah dengan air hangat selama kurang  lebih 30 menit. Selanjutnya benih cabe merah/rawit tersebut direndam sehari semalam dalam larutan perangsang akar. hal ini juga bertujuan untuk menyeleksi bibit cabe merah/rawit yang baik dan yang buruk.
Benih cabe merah/ rawit yang mengapung setelah sehari semalam direndam harus dibuang, karena benih tersebut pertumbuhannya tidak akan maksimal. Untuk benih yang tenggelam bungkus  dengan kain basah dan biarkan sehari semalam lagi. Keesokan harinya benih baru disemaikain.
Tempat persemaian tanaman cabe merah/rawit harus disiapkan bersamaan dengan kegiatan merendam benih cabe merah/rawit. Media yang digunakan berupa tanah gembur yang dicampur pupuk kandang yang sudah matang dengan  perbandingan sama banyak. Masukan media persemaian ke dalam plastik es yang diameternya 3-5 cm dan untuk tingginya cukup 6 cm saja. Basahi media dengan larutan  perangsang akar hingga lembab. Selanjutnya, semaikan benih cabe merah/rawit  tersebut satu per satu. Atasnya tutup dengan media, tipis saja, supaya benih cabe merah/rawit  tidak terlihat. Selama benih cabe merah/rawit tersebut belum  tumbuh kondisi media harus selalu lembab. untuk mengurangi presentse pencurian benih yang dilakukan semut. Benih cabe merah/rawit siap untuk dijadikan bibit dan dipindah tanamkan apabila  sudah memiliki empat  daun yang sempurna.
 
download1. Pembibitan
  • Media pembibitan hendaknya disiapkan berupa campuran tanah subur dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1.  Pembibitan dapat dilakukan pada kantong plastic atau tempat pembibitan khusus;
  • Tempat pembibitan hendaknya ternaungi.  Penyiraman dilakukan setiap hari atau jika diperlukan;
  • Umur 25 – 30 hari bibit siap ditanam dilapangan.
2. Teknologi Penyiapan Lahan
Tanah dibersihkan dan dicangkul, hendaknya dibuat bedengan berukuran lebar 120 cm, tinggi 40 – 50 cm, dengan jarak antar bedengan 50 cm.  Jika pH rendah dapat diberi kapur dolomit sebanyak ± 2 ton/ha, bersamaan dengan pemberian pupuk kandang dan pupuk dasar pada saat pengolahan tanah tahap akhir. Sebagai pupuk dasar dapat diberikan pupuk Urea 300 kg/Ha, SP36 250 – 300 kg/Ha, KCl 250 kg/Ha, diaduk secara rata. Siram seluruh permukaan bedengan dengan air hingga lembab, kemudian tutup dengan mulsa plastik.
3. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP)
Mulsa plastik yang digunakan adalah 12 roll/Ha. Pemasangan mulsa dilakukan pada saat terik matahari agar memeudahkan plastik mengembang dan mudah ditarik.  MPHP ditebarkan diatas bedengan, warna perak menghadap ke tas den warna hitam menghadap ke tanah. Ttepi-tepi MPHP ditarik kuat ke arah bawah hingga terasa mengembang. Jepit tepi plastik dengan bilah bambu tipis sepanjang 40 cm disepanjang tepinya pada setiap jarak 40 – 50 cm.
4. Penanaman
Llubang tanam dibuat dengan jarak tanam 60 cm dalam barisan dan 70 – 80 cm antar barisan. Bibit yang telah disiapkan sebaiknya ditanam pada pagi atau sore hari.
5. Pemeliharaan
Penyulaman dilakukan paling lambat 1 minggu untuk mengganti bibit yang mati atau sakit. Pengairan diberikan dengan cara di leb atau disiram per lubang. Untuk menopang berdirinya tanaman dapat diberi ajir setinggi 125 cm.  Tunas – tunas air yang tumbuh di bawah cabang utama dipangkas.

Untuk menghasilkan cabe yang berkualitas, diperlukan proses pembibitan dan perawatan yang tepat pada saat budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada budidaya cabe, agar tidak mengalami kerugian antara lain sebagai berikut :

1. Pemilihan lahan yang sesuai. Tanaman cabe cocok ditanam di daerah yang disinari matahari 10-12 jam per hari, memiliki suhu 24-28° celcius, memiliki kelembapan 80% dan cocok tumbuh ditanah lempung berpasir yang banyak mengandung unsur hara, serta memiliki pH antara 6 sampai 7.

2. Musim tanam yang tepat. Jika harga cabe sedang anjlok, sebaiknya ganti dengan tanaman lain. Hal ini untuk mencegah kerugian akibat anjloknya harga, saat pasokan cabe melimpah.

3. Pilihlah jenis cabe yang banyak diminati konsumen, namun harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dengan begitu biaya produksi juga dapat ditekan, agar tidak merugi.

4. Yang terakhir yaitu proses perawatan yang tepat. Lakukan penyemprotan pestisida cair dengan dosis 0,5-1 gram/liter ke lahan sebelum bibit ditanam, ini untuk mencegah serangan jamur dan patogen lain. Selain itu setelah 10 hari ditanam, tambahkan pupuk setiap seminggu sekali. Dan lakukan berselang-seling dengan pemberian pestisida.